SHARE

Lala Diah Pitaloka (ditpsmp)

CARAPANDANG.COM – Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, pembangunan desa menjadi perhatian. Joko Widodo menegaskan pembangunan desa adalah pembangunan Indonesia sesungguhnya. Itu karena negara ini terdiri dari 74 ribu desa. Anggaran dana desa pun meningkat tiap tahunnya. Pada 2015, dana desa pertama sebesar Rp 20 triliun, pada 2018 dana desa Rp 60 triliun dan 70 triliun pada 2019.

Pembangunan desa dirasa penting, karena ada begitu banyak potensi baik sumber daya manusia dan sumber daya alam yang terdapat di desa. Jika dikembangkan dengan baik, maka dapat bersaing hingga kancah internasional. Hal itu diantaranya diperlihatkan oleh Lala Diah Pitaloka siswi kelas VIII SMPN 1 Palasah yang terletak di kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Lala merupakan karateka muda Tim Indonesia Tingkat SMP yang berhasil meraih medali emas Kata Female U14 pada The 3rd Open International De Karate De La Province De Liege di Herstal, Belgia. Lala bukan kali ini saja berprestasi di tingkat dunia, sejak duduk di bangku Sekolah Dasar ia telah menunjukkan prestasi membanggakan bagi Merah Putih.

Alhamdulillah Lala mulai latihan sejak usia 6 tahun dan sengaja kita persiapkan karena dia bercita-cita ingin menjadi juara dunia. Alhamdulillah kita persiapkan. Waktu SD dia juara kejuaraan karate internasional di Berlin, Jerman tahun 2015. Sekarang bisa mengulangi prestasinya di kategori Kata U14,” kata ayah Lala, Idi Sayidiman di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (21/11/2018).

Idi Sayidiman mengaku bangga dengan prestasi anaknya yang juga merupakan peraih medali emas Kata Perorangan Putri Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP Tingkat Nasional Tahun 2018.

“Selaku orang tua saya tidak bisa berkata-kata, saking bangga, terharunya. Karena sebagai anak desa, Lala mampu bersaing dengan anak-anak dari kota-kota besar yang notabene dari peralatan, alat latihan sangat lengkap. Sementara di kampung, kita hanya menggunakan sarana-sarana alam. Kita latihan di pekarangan rumah, itu kan suatu kebanggaan bagi kita selaku anak desa. Lala motonya juga: ‘Dari desa menuju pentas dunia’,” ujar Idi Sayidiman yang berprofesi sebagai wiraswasta seperti dilansir situs ditpsmp.