SHARE

Istimewa (Net)

CARAPANDANG.COM- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengatakan munculnya wacana penambahan masa jabatan presiden hingga tiga periode merupakan tanda melemahnya demokrasi di Indonesia. Munculnya wacana tersebut membuat demokrasi di Indonesia semakin mundur kebelakang. 

"Adanya wacana penambahan masa jabatan presiden jadi tiga periode membuat demokrasi kita semakin mundur ke belakang," ujar Ahmad Syaiku saat membacakan pidato politiknya pada penutupan Rapat Kerja Nasional (rakernas) PKS 2021 di Jakarta, Kamis (18/3).  Rakernas PKS pada tahun ini mengambil tema "Terus Melayani dan Membela Rakyat".

Menurutnya dalam  Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 7  sudah secara tegas mengatur jabatan presiden hanya sampai dua periode. Dibatasinya masa jabatan Presiden menurutnya sangat penting demi mencegah adanya kemungkinan penyelewengan kekuasaan dan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

"Pembatasan dua periode untuk memastikan kaderisasi kepemimpinan nasional berjalan dengan baik. Rakyat harus diberi pilihan calon-calon presiden baru yang akan memimpin Indonesia ke depan. PKS meyakini negeri ini memiliki banyak stok pemimpin dan tokoh yang punya akseptabilitas (tingkat penerimaan), kapasitas, dan kredibilitas memimpin bangsa ini ke depan," ujarnya. 

Dalam pidatonya dia juga mengingatkan pemimpin bangsa harus memiliki visi kebangsaan untuk menyatukan seluruh elemen masyarakat dan tidak memecah-belah satu sama lain.

"Visi kepemimpinan harus menyatukan dan mempersaudarakan, bukan memecah-belah apalagi mengadu domba. Di tangan pemimpin yang memiliki visi kebangsaan, Pancasila jadi energi besar yang menyatukan seluruh komponen bangsa Indonesia," kata Syaikhu.

Namun sebaliknya, ia menegaskan, jika para pemimpin bangsa tidak memiliki visi kebangsaan, maka Pancasila hanya akan jadi alat kekuasaan untuk memberangus kelompok-kelompok yang mengancam rezim penguasa. "Bangsa ini membutuhkan kepemimpinan yang bisa membawa perasaan yang sama, satu rasa, satu nasib, satu sepenanggungan," kata presiden PKS.

Pidato politik yang disampaikan oleh Ahmad Syaikhu jadi salah satu rangkaian acara penutupan rapat kerja nasional PKS yang diselenggarakan selama lebih dari dua minggu pada 1-18 Maret 2021 di Jakarta. Di samping pembacaan pidato politik, acara penutupan rakernas PKS juga diisi dengan penyampaian laporan hasil rapat kerja oleh Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi.

Usai menyampaikan pidato politiknya, Syaikhu pun lanjut memimpin kader-kader partai menandatangani komitmen untuk melaksanakan seluruh program kerja yang telah disepakati dalam rapat kerja nasional untuk periode 2020-2025. 

Tags
SHARE