SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Pemerintah melalui berbagai kementerian, institusi, dan pemerintah daerah mengatakan siap berkolaborasi dengan pihak lain termasuk swasta demi mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Indonesia.

"Kolaborasi perlu pemerintah dukung. Kalau saya katakan, ini wajib dilaksanakan semua pihak. Teman-teman di swasta juga harus ada rasa bagaimana kita bisa memberi untuk masyarakat dan mitra; yang menjadi bagian yang tak terpisahkan, dan garda terdepan," kata Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ahmad Yani melalui konferensi pers daring di Jakarta, Kamis.

"Di sistem transportasi, mereka (pengemudi kendaraan umum/ojek) dekat dengan masyarakat, dan dua-duanya dekat dengan interaksi. Kolaborasi ini satu kesatuan di mana pemerintah bisa memerangi COVID-19," ujarnya melanjutkan.

Ahmad Yani menambahkan, bahwa jumlah total pekerja di sektor transportasi yang sudah divaksin hingga saat ini adalah kurang lebih sebanyak 6 juta orang dan akan terus digenjot.

Lebih lanjut, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, kolaborasi dengan swasta untuk vaksinasi untuk pengemudi transportasi daring yang sudah berjalan ini juga merupakan salah satu visi Pemerintah DKI Jakarta sebagai kota kolaborasi.

"Visi pemda (Jakarta) sebagai kolaborator dan elemen masyarakat menjadi co-kreator. Dengan kolaborasi ini, ujung dari target pemerintah untuk lakukan akselerasi pelaksanaan vaksinasi bisa segera terwujud," kata Syafrin.

Ada pun target pemda di sektor transportasi, di tahap awal bisa dilakukan 256 ribu vaksinasi untuk pekerja, dan sekarang sudah 30 ribuan orang yang sudah divaksin.

"Masih ada 220 ribuan yang harus divaksin. Dengan ojek (daring) masuk dengan sekitar angka 40 ribuan, artinya ini menjadi percepatan untuk mencapai target yang akan dituju yaitu 250 ribuan orang yang bisa divaksinasi dalam periode ini," imbuhnya.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti pun menambahkan, setidaknya target untuk vaksinasi COVID-19 di Jakarta sebesar 8,8 juta orang, sehingga memang kolaborasi antar pihak dan inovasi sangat diperlukan.

Mereka yang bekerja di sektor transportasi pun menjadi salah satu prioritas dalam vaksinasi tahap kedua, lantaran dianggap rentan karena bersinggungan dengan masyarakat secara langsung.

"Tidak mungkin hanya selesai dari dinkes dan pemerintah saja. Kolaborasi dari pemerintah, swasta, dan BUMN diperlukan, dan masyarakat kita heterogen, sehingga kita perlu memberikan banyak pilihan untuk masyarakat, seperti misalnya vaksinasi drive thru," kata Widya.

"Kami selaku pemerintah harus mampu identifikasi kebutuhan warga dengan berbagai solusi seperti drive thru. Kolaborasi bisa berjalan dengan itikad baik dari berbagai pihak, dan kami sangat apresiasi," pungkasnya.
 

Tags
SHARE