SHARE

istimewa

Gelar wicara ini merupakan wadah sosialisasi sekaligus bentuk apresiasi penyelenggaraan pendidikan kepercayaan di Sumba Timur. Hadir sebagai pembicara, Bupati Sumba Timur Khristofel Praing, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Sjamsul Hadi, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Rindi Umalulu Benyamin Nimrot Jutalo, Manajer Proyek Lii Marapu Anton Jawamara, dan Penyuluh Kepercayaan Arman Ranja Muda.

Benyamin Nimrot Jutalo, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Rindi Umalulu di Sumba Timur mengatakan bahwa memenuhi kebutuhan peserta didik untuk memperoleh pendidikan, termasuk pendidikan kepercayaan, merupakan kewajiban sekolah. “Saat ini terdapat 75 peserta didik penghayat kepercayaan yang telah mendapatkan pendidikan kepercayaan.” ungkapnya.

Belum adanya guru atau tenaga pendidik yang berkualifikasi tidak menjadi permasalahan, kata Benyamin. Dirinya cukup terbantu dengan adanya penyuluh kepercayaan tersertifikasi yang ditugaskan oleh Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat untuk mengajar pendidikan kepercayaan.

Selain itu, kebutuhan layanan pendidikan untuk penghayat kepercayaan Marapu juga direspon Marungga Foundation dan Sumba Integrated Development dengan menginisiasi Proyek Lii Marapu. Tujuannya meningkatkan akses layanan pendidikan dan sosial bagi penghayat kepercayaan Marapu di Sumba Timur.

Dukungan organisasi masyarakat juga menjadi bagian tak terpisahkan dalam upaya mewujudkan penyelenggaraan pendidikan kepercayaan yang ideal di Sumba Timur. Anton Jawamara, Manajer Proyek Lii Marapu mengatakan saat ini sedang mengembangkan Buku Teks Pendamping Pendidikan Kepercayaan Marapu, untuk melengkapi perangkat pendidikan kepercayaan.

Kolaborasi apik berbagai pihak dalam mewujudkan penyelenggaraan pendidikan kepercayaan di Sumba Timur, merupakan wujud nyata semboyan Ki Hajar Dewantara, “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” (yang di depan memberikan teladan, yang di tengah memberikan semangat, yang di belakang memberikan dorongan atau dukungan). Melalui semangat bergerak bersama yang diangkat menjadi tema Hardiknas tahun ini, pendidikan kepercayaan dapat mewujudkan pendidikan yang setara untuk penghayat kepercayaan.
 

Halaman :