SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM -Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur mendorong para petani Dalam Kom Kelurahan Babau Kabupaten Kupang untuk memperluas lahan pertanian dari 360 hektare menjadi 500 hektare guna menekan inflasi dan krisis pangan global.

"Para petani harus dapat mengoptimalkan lahan Dalam Kom di Kelurahan Babau yang sangat potensial untuk pengembangan usaha pertanian," kata Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat saat menerima pengurus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Dalam Kom Kelurahan Babau, Jumat.

Gubernur Viktor mengatakan luas lahan Dalam Kom Kelurahan Babau yang telah dimanfaatkan sebagai lahan pertanian mencapai 360 hektare sehingga harus diperluas mencapai 500 hektare agar hasil pertanian milik petani meningkat.

Dalam kawasan seluas 500 hektare itu menurut Gubernur Viktor dapat ditanami berbagai tanaman produktif seperti tanaman Jagung dan Padi karena kawasan itu sangat subur.

“Kami berharap para petani di Kabupaten Kupang dapat memanfaatkan lahan seluas 360 Hektar Dalam Kom Kelurahan Babau secara optimal sehingga dapat menghasilkan jagung dan padi yang melimpah sehingga pada tahun 2023 mendatang masyarakat Kabupaten Kupang bisa mencegah inflasi yang terjadi dan juga mengantisipasi ancaman krisis pangan global”, ujar Gubernur Viktor.

Dia mengatakan dalam mengelola potensi pertanian perlu kerja kolaborasi antara pemerintah kabupaten/kota dalam menunjang kebutuhan para petani, agar berbagai kekurangan yang ada dapat segera diatasi dengan secepat sehingga tidak menghambat kinerja petani.

“Kami berharap agar Pemerintah Kabupaten Kupang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, dapat segera mengatasi setiap masalah yang ada sehingga tidak menghambat kinerja petani. Semua komponen masyarakat harus terlibat majukan pertanian”, tegas Gubernur Laiskodat.

Sementara itu Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Dalam Kom Kelurahan Babau Costandji Sambera menjelaskan bahwa 75 Hektar padi dan tiga hektare jagung siap dipanen pada 8 November 2022.

"Kami masih menghadapi beberapa kendala seperti sumur bor yang kurang dan bibit yang terbatas membuat kami kesusahan, sehingga kami berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk menyediakan alat sumur bor dan bibit tanam yang cukup", kata Costandji Sambera.