SHARE

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan kembali perlunya penghentian segera konflik di Ukraina melalui negosiasi, ketika berbicara melalui sambungan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

CARAPANDANG - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan kembali perlunya penghentian segera konflik di Ukraina melalui negosiasi, ketika berbicara melalui sambungan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Erdogan juga berterima kasih kepada Putin atas sikap positifnya terkait perpanjangan masa berlaku Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam, kata Direktorat Komunikasi Turki dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.

Turki, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rusia, dan Ukraina menandatangani kesepakatan di Istanbul Juli tahun lalu untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Ukraina yang ditutup menyusul dimulainya perang pada Februari 2022.

Kesepakatan itu diperpanjang untuk kedua kalinya pada pekan lalu selama 120 hari, tepat sebelum jatuh tempo. Erdogan dan Putin juga membahas langkah-langkah untuk memperkuat hubungan Turki-Rusia.

Presiden Turki itu mengatakan negara-negara dapat mengambil langkah lebih lanjut berdasarkan kerja sama ekonomi yang disepakati di Sochi.

Dia mengacu pada pertemuan mereka di kota resor Rusia pada Agustus lalu.

Selama pembicaraan tersebut, Erdogan dan Putin telah sepakat untuk meningkatkan volume perdagangan bilateral menjadi 100 miliar dolar AS (sekitar Rp1.516,6 triliun) dan mengambil langkah konkret untuk memperkuat kerja sama energi, perdagangan, dan ekonomi.

Erdogan mengatakan mereka mencapai kesepakatan untuk menggunakan rubel Rusia untuk perdagangan dan menandatangani nota kesepahaman tentang hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral.


Tags
SHARE