SHARE

Arsip Foto. Personel Babinsa dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekanbaru memadamkan kebakaran lahan gambut di Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru (istimewa)

CARAPANDANG.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan daerah yang kering meluas usai pancaroba dan meminta pemerintah diwilayah yang rawan kebakaran hutan untuk waspada.

"Memasuki periode akhir April dan awal Mei harus diantisipasi kecenderungannya area yang kering akan lebih meluas dan merata," ujar Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG Agie Wandala Putra di Jakarta, Jumat (23/4/2021).

Pada awal Mei 2021, ia mengatakan, wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah akan cenderung kering karenanya pemerintah daerah mesti mewaspadai kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Di wilayah yang biasa menghadapi kebakaran hutan dan lahan semasa kemarau seperti Provinsi Riau dan Jambi, menurut dia, potensi kebakaran hutan dan lahan diprakirakan baru meningkat pada Juni hingga Juli 2021.

"Karena musim kemarau tahun ini dimulainya bertahap," katanya.

Menurut BMKG, daerah yang pada Jumat terpantau tergolong merah atau mudah mengalami kebakaran meliputi sebagian Sumatera Selatan, Lampung, sebagian Jawa Tengah dan Jawa Timur, selatan Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, serta Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

BMKG memprakirakan musim kemarau akan bermula pada April 2021 di sebagian wilayah Indonesia dan mencapai puncaknya pada Agustus 2021.

Potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Riau bagian utara diprakirakan meningkat pada Mei dan pada Juni wilayah Jambi dan Sumatera Selatan bagian utara juga mesti mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan.

Menurut prakiraan BMKG, pada bulan Juli potensi kebakaran hutan dan lahan meningkat di wilayah Sumatera, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Nusa Tenggara Barat dan pada puncak musim kemarau wilayah Papua bagian selatan juga masuk dalam zona rawan kebakaran hutan dan lahan.

BMKG menekankan pentingnya pemerintah di daerah-daerah rawan kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera dan Kalimantan meningkatkan kewaspadaan dan upaya mitigasi semasa musim kemarau, termasuk di antaranya memantau tinggi muka air di lahan gambut dan menyiagakan sarana dan prasarana pendukung upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.