SHARE

Ilustrasi (istimewa)

CARAPANDANG.COM – Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Eni Gustina mengatakan pihaknya tengah menargetkan 70 persen ibu hamil untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB) pascapersalinan.

“KB pascapersalinan adalah kunci untuk kita kejar. BKKBN menargetkan 70 persen KB pascapersalinan,” katanya dalam acara “Ber KB Secara Mudah dan Berkualitas Hanya dalam Satu Genggaman” yang diikuti secara daring di Youtube BKKBN Official di Jakarta, Minggu (26/9/2021).

Target tersebut ditetapkan pihaknya untuk menciptakan generasi masa depan yang berkualitas bagi negara, membantu menciptakan jarak kehamilan (birth to birth interval) serta sebagai salah satu bentuk upaya untuk melaksanakan percepatan penurunan stunting (anak lahir kerdil), dimulai dengan melakukan pendampingan pada calon pengantin, ibu hamil hingga 1000 hari pertama kelahiran seorang bayi.

Ia mengatakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia negara, diperlukan adanya upaya-upaya yang dapat mengubah pola fikir pasangan calon pengantin yang masih beranggapan bahwa setelah melakukan pernikahan harus segera memiliki anak.

“Bukan berarti setiap pernikahan itu segera punya anak, tetapi kita lihat dulu apakah sudah layak untuk punya anak atau belum,” katanya.

Untuk dapat memastikan kelayakan tersebut, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya pendampingan yang dapat membantu calon pasangan pengantin mengetahui kondisi kesehatan calon ibu dan ibu hamil.

Ia menjelaskan pendampingan tersebut akan dilakukan bersama para bidan, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan kader desa. Pihaknya berencana menyiapkan 600 ribu orang atau 200 ribu tim yang dapat membantu upaya pendampingan tersebut.

Halaman :