SHARE

Menteri Sosial Tri Rismaharini tiba untuk memberikan bantuan logistik di Bandara Fransiscus Xaverius Seda, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (8/4/2021). (istimewa)

CARAPANDANG.COM – Video viral terkait distribusi bantuan Kementerian Sosial di wilayah terdampak bencana. Video tersebut berisikan muatan dimana adanya penolakan dari para korban terhadap bantuan yang diberikan. Masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT) tak ingin pemberian bantuan didokumentasikan.

Mengutip VOI, Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan Kementerian Sosial, Herman Koswara menyebut dokumentasi pemberian bantuan menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Alasan pertama, dokumentasi itu sebagai bukti jika bantuan memang sudah sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Dokumentasi itu penting, penting. Kenapa, satu, dokumentasi untuk memastikan bahwa bantuan itu sudah sampai di tempat," kata Herman melansir  VOI Selasa (13/4/2021).

Herman mengaku paham jika masyarakat di wilayah terdampak bencana tentunya merasa syok maupun frustasi terhadap kondisi mereka. Namun, dia memastikan, tak ada penolakan bantuan seperti video viral tersebut.

"Saya pikir ketika ada bantuan yang memang ditolak, ya tidak ada. Namun, mungkin ada miss presepsi saja," tegasnya.

"Karena saya lihat, di NTT, NTB, buktinya Bu Menteri (Mensos Tri Rismaharini, red) dua kali istilahnya berangkat untuk memastikan. Artinya, Bu Menteri sebagai istilahnya pimpinan tertinggi di bidang sosial dia ingin menyapa, memberi dukungan emosional pada pengungsi dengan menyapa langsung," imbuh Herman.

Berbeda dengan Herman, mengutip dari netralnews.com, hasil penelusuran Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Kabupaten Flores Timur Paskalis dan Koordinator Tagana Kabupaten Flores Timur, Hero Maran menjelaskan video yang viral tersebut merupakan peristiwa saat kunjungan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang pertama.

Diceritakan Hero, Menteri Risma akan mengunjungi Posko di MAN 01 Waiwerang Adonara, sehingga truk pengangkut paket bantuan meluncur ke lokasi terlebih dulu dengan pertimbangan Mensos tiba, barang telah tersedia.

Mensos pun batal hadir dan truk kembali ke posko utama di Kantor Kecamatan Adonara Timur dengan tujuan barang akan dipilah dan didistribusikan sesuai kebutuhan karena di lokasi tersebut hanya terdapat 175 jiwa yang mengungsi.

Paket bantuan yang dibawa dalam truk memang sangat banyak, sehingga jika diturunkan semua akan berlebih sementara di lokasi lain juga banyak yang sangat membutuhkan dengan berbagai bantuan tersebut.

Namun, setelah itu di Posko MAN juga mendapatkan distribusi bantuan sosial dari Kemensos sebanyak 4 kali, yaitu pada Rabu (7/4//2021), Kamis (8/4/2021), Sabtu (10/4/2021) serta Minggu (11/4/2021).

Terkait kisruh ini, mengutip dari RMOL, Staf khusus (Stafsus) Menteri Sosial Tri Rismaharini, Faozan Amar, membantah kabar jika Risma ditolak berkunjung ke Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bantahan itu disampaikan oleh Faozan menyusul video yang beredar di media sosial adanya relawan yang menolak bantuan dan Kementerian Sosial.

"Sudah dua kali (Risma berkunjung ke NTT)," ujar Faozan, melansir RMOL, Selasa (13/4/2021).

Menurut Faozan, selama dua kali ke NTT itu, Risma tidak pernah ditolak kehadirannya maupun bantuan yang diberikan.

"Tidak ada (penolakan)," tegas Faozan.