SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM - Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat ini sangat dipengaruhi oleh oligarki atau dinasti. Dan bisa dikatakan telah menjadi partai dinasti keluarga  Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Demikian disampaikan pakar hukum tata negara Refly Harun dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Berapa Ronde AHY Bisa Bertahan?!, Selasa (16/3). 

Refly menilai terjadinya Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Sumatera Utara bisa dipicu karena oleh kader-kader partai yang merasa tidak puas dengan kepemimpinan dan keputusan SBY.

Mereka yang kecewa karena SBY mengubah yang dulunya Partai Demokrat merupakan partai yang terbuka menjadi partai keluarga yang di mana jabatan-jabatan kunci itu dipegang semua oleh keluarga SBY. 

Dia memberikan contoh, misal jabatan Ketua Majelis TInggi, Ketua Umum, dan Wakil Ketua Umum yang sudah menjadi pengetahuan umum bahwa ketiga jabatan tersebut akan saling melengkapi satu sama lain.

Kita tahu bahwa itu akan berganti-ganti, kalau Ketua Majelis tinggi berhalangan, itu akan digantikan oleh Wakil Ketua Majelis tinggi yang tidak lain adalah Ketua Umum," ucapnya. "Kemudian kalau Ketua Umum berhalangan, Wakil Ketua Umum yang akan menggantikan, kalau begini memang partai menjadi partai keluarga,"imbuhnya. 

Dia menegaskan bahwa hal tersebutlah yang seharusnya menjadi koreksi dari Partai Demokrat. Refly juga mengkritik AHY yang tiba-tiba menjabat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat tanpa kaderisasi yang jelas. "Bagaimana mungkin AHY tiba-tiba menjadi Ketua Umum partai politik tanpa kaderisasi yang jelas, tanpa dia meniti jenjang kariernya," ujarnya. 

Walaupun AHY dikenal sebagai sosok yang moncer, dan digadang-gadang sebagai calon presiden 2024, namun, bagaimana pun kaderisasi partai politik harus ditaati. Perlu diketahui, Partai Demokrat pada kongres 2020 secara aklamasi mengangkat AHY putra SBY sebagai ketua umum untuk lima tahun ke depan.

Tags
SHARE