SHARE

Istimewa (Net)

CARAPANDANG.COM - Sekitar lima ton ikan milik petani di Danau Maninjau mati secara mendadak. 

Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Sumatera Barat menjelaskan kematian ikan tersebut karena angin kencang dan curah hujan tinggi melanda daerah itu semenjak Senin (5/4).

Edi Natrial selaku Plt Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam menjelaskan lima ton ikan jenis nila itu milik petani di Galapuang, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjungraya.

"Lima ton ikan siap panen itu milik 15 orang petani dengan kematian 300 kilogram sampai satu ton," ujarnya di Lubukbasung, Kamis (8/4).

Lebih lanjut dia mengatakan, ikan mulai pusing dan mati akibat kadar oksigen berkurang di dasar setelah naiknya air dari dasar danau. "Bangkai ikan mengapung dipermukaan danau dan petani mengalami kerugian sekitar Rp100 juta," katanya.

Edi mengimbau petani untuk segera memanen ikan dan bagi yang belum siap panen, pindahkan ke kolam air deras.

Selain itu, tidak menebar bibit ikan, karena potensi kematian ikan cukup tinggi saat cuaca exstrim ini. "Imbauan itu dalam mengantisipasi kerugian bagi petani," katanya.

Ia mengakui, kematian ikan di Danau Maninjau selama Januari sampai 8 April 2021 sebanyak 20 ton. Sebelumnya, ikan milik petani di Danau Maninjau mati sebanyak 15 ton pada Januari dan Februari 2021. Ikan itu mati tersebar di Nagari Kotomalintang dan Bayua. 

Tags
SHARE