SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Harga minyak menguat hampir satu persen pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), menghentikan penurunan beruntun tiga hari didorong pelemahan dolar AS dan data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan mengimbangi kekhawatiran bahwa pembatasan baru COVID-19 di China akan merugikan permintaan bahan bakar.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember bertambah 64 sen atau hampir 0,8 persen, menjadi menetap di 86,47 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari terangkat 1,02 dolar AS atau 1,1 persen, menjadi ditutup di 93,67 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Penurunan tajam dalam mata uang AS membantu mendorong harga minyak. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, jatuh 2,12 persen menjadi 108,2040 pada akhir perdagangan Kamis (10/11/2022), setelah data menunjukkan indeks harga konsumen AS Oktober lebih rendah dari yang diharapkan. Secara historis, harga minyak berbanding terbalik dengan harga dolar AS.

Setelah tiga hari mengalami penurunan, minyak mentah berjangka menguat setelah data inflasi mendukung harapan investor bahwa Federal Reserve (Fed) akan meredam kenaikan suku bunga yang agresif yang dapat mendukung permintaan minyak.
 

Halaman :
Tags
SHARE